Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan kendati negaranya tengah diliputi kondisi krisis, nyatanya masih ada permintaan terhadap produk Indonesia. Kondisi tersebut, menurut Bayu, membuktikan bahwa pasar Amerika masih cukup menjanjikan.
“Dari hasil pertemuan kami dengan pengusaha Amerika, mereka secara khusus menawarkan kita untuk meningkatkan penjualan produk TPT dan alas kaki,” ujar Bayu, kemarin.
Bayu mengatakan kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan sebaik-baiknya, apalagi di tengah kondisi pasar Amerika yang cenderung melemah.
“Mereka katakan tentang kondisi pasar di sana dan kita tentunya harus memiliki strategi untuk mengambil peluang tersebut. Mereka meminta kita untuk masuk ke produk-produk yang lebih spesifik,” jelas Bayu.
Dia mengatakan Amerika adalah pasar tradisional yang merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Hubungan dagang Indonesia dengan negara tersebut sudah berjalan sejak lama. Namun melihat situasi saat ini, Bayu berharap agar pasar ekspor diarahkan ke negara-negara bagian tertentu yang memang masih memiliki peluang pertumbuhan pasar.
“Rata-rata yang datang dan melakukan courtesy call dengan kita adalah pengusaha dari California dan Illinois dan sejumlah negara bagian lainnya. Mereka bahkan tawarkan kita untuk masuk Las Vegas. Kita harus manfaatkan ini,” tutur Bayu.
Selain Amerika, Bayu juga menerima sejumlah pelaku usaha dari Malaysia, Nigeria, Togo, Benin, India, Namibia, Afganistan, dan Hongaria.
Menurut Bayu, semua pelaku usaha dari negara tersebut memberikan apresiasi atas pameran perdagangan ekspor yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdangan tersebut. “Mereka juga katakan bahwa mereka sudah temukan partner di sini dan rata-rata telah melakukan pembelian langsung.”
Secara khusus, kata Bayu, Afrika , Benin dan Togo menyampaikan keinginannya agar Indonesia melakukan investasi di sektor makanan olahan dari produk perkebunan. Adapun Namibia tertarik untuk melakukan kerjasama UKM dengan Indonesia.(api).Bisnis Indonesia