"Karena pembangunan ini berkerjasama dengan Korea, diharapkan nanti investor dari Korea bisa masuk ke sana," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi, Selasa 15 November 2011.
Korea Selatan melalui The Korea International Cooperation Agency (Koica) telah memberikan hibah senilai US$ 4,8 juta untuk pembuatan master plan serta detail engineering design (DED) pembuatan kawasan industri baru di Boyolali. "Saat ini sekitar 100 hektar lahan sudah dibebaskan, dan akan berkembang menjadi 500 hektar," katanya.
Kawasan industri itu nanti juga akan lebih fokus pada sektor industri tekstil dan produk tekstil di mana Jawa Tengah memang merupakan salah satu sentra tekstil nasional. Nantinya kawasan industri tersebut akan diintegrasikan dengan sistem logistik terutama penghubung ke pelabuhan di Semarang.
Hanya saja yang sedikit menjadi kendala adalah posisi Boyolali yang cukup jauh dari pelabuhan. Jarak Boyolali ke Semarang sekitar 90 kilometer. "Nantinya penghubung ke pelabuhan di Semarang bisa menggunakan kereta api," ujarnya.
Menurut Dedi, saat ini arus investasi yang masuk ke dalam negeri sedang mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Dari sisi penjualan kawasan industri, tahun ini telah tumbuh 100 persen dibanding tahun lalu. Tahun lalu luas kawasan industri yang terjual mencapai 1.000 hektar atau dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang sekitar 500 hektar.
Melihat perkembangan saat ini, Dedi yakin perjualan kawasan industri tahun depan juga masih akan mampu tumbuh dua kali lipat menjadi 2.000 hektar per tahun. "Krisis global tampaknya tidak akan banyak berpengaruh, apalagi juga ada peluang banyaknya relokasi pabrik dari Thailand yang diakibatkan oleh banjir," katanya.
Sayangnya pertumbuhan tersebut masih terpusat di Jawa. Padahal daya dukung Jawa untuk dijadikan kawasan industri sudah jauh berkurang.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young Sun sebelumnya mengatakan bahwa Korea berpeluang untuk meningkatkan investasi dan kerjasama dengan Indonesia. Banyak industri di Korea yang menyatakan minat berinvestasi di Indonesia baik di sektor energi maupun manufaktur dan teknologi."Indonesia adalah salah satu negara tujuan investasi penting Korea," katanya kemarin.