BANDUNG (bisnis-jabar.com): Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat berharap pemerintah bisa mengarahkan investasi TPT asing diarahkan ke industri padat karya, seperti garmen supaya mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah dan tidak membunuh perusahaan dalam negeri.
Berdasarkan catatan API, sejumlah pemodal asal China dan Malaysia mengaku tertarik menanamkan modalnya dengan membidik sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar. Namun begitu, API belum bisa merinci berapa jumlah investasi dari dua negara tersebut yang siap masuk.
Sekretaris API Jabar Kevin Hartanto mengatakan industri padat karya membutuhkan banyak pasokan sumber daya manusia, sehingga bisa membantu memperkecil jumlah pengangguran.
“Kalau investasi asing masuk ke industri padat karya ada sisi positifnya, berbeda apabila pemodal asing memilih investasi pada industri padat modal yang bisa meningmbulkan efek negatif a.l penyerapan tenaga kerjanya rendah, dan pengusaha lokal kesulitan bersaing,” katanya, hari ini.
Kevin mengatakan saat ini China mulai gencar melirik negara berkembang karena iklim usaha di negeri itu mulai didera masalah seperti upah, undang-undang perburuhan, dan energi membuat banyak pengusaha China mencari lokasi lain untuk mengembangkan bisnis.
Selain pengusaha asal Negeri Tirai Bambu, API Jabar pun mensinyalir pengusaha Malaysia juga berminat membuka pabrik tekstil di Jabar.
Kevin mengatakan jumlah perusahaan TPT di Jabar mencapai 200 unit usaha. Dari jumlah tersebut, hampir sebagian bergerak di bidang pertenunan dan kain jadi.
“Minat itu, terlihat dalam sejumlah kunjungan yang telah dilakukan oleh para pengusaha TPT dari Jabar ke dua negara tersebut, dan menunjukkan antusias yang tinggi.”(yri) 22 Febuari 2012 Bisnis Indonesia(Bisnis.jabar.com)