Enam sektor itu adalah,pertama makanan/minuman termasuk tembakau.Kedua Textile/produk txtile (TPT). Ketiga,sepatu dan alas kaki.Keempat,Furnitur.Kelima,Petrokimia.Keenam,Industri kecil dan menengah (IKM).
"Enam sektor industri ini akan difasilitasi agar bisa dirangsang pertumbuhannya,"Kata MS Hidayat, Menteri Perindustrian,Rabu (7/9)
Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mendorong pertumbuhan masing-masing industri tersebut.Mulai dari peyedian energi hingga infranstruktur.
Contohnya di Industri alas kaki pemerintah akan meningkatkanutilisasi kapasitas produksi dari 40% menjadi 80% melalui peyedian bahan baku kulit.Caranya membatasi eksport bahan baku kulit dan mempermudah bahan baku kulit(selengkapnya lihat tabel).Industri makanan/minuman/tembakau ditargetkan dapat meyerap tenaga kerja selama 2011-2014 sekitar 68.000 ribu orang per tahun. Lalu industri TPT meyerap sebanyak 300.000 0rang ,industri alas kaki sebanyak 40.000 orang.
Furnitur sebanyak 50.000 ribu orang,Petrokimia sekitar 400.000 ribu orang hingga 2014 dan dapat ditingkatkan rata-rata 30.000 ribu orang per tahun.Dan terakhir IKM bisa meyeap 120.000 orang per tahun.
Janji Pemerintah Terhadap Enam Industri Prioritas
Industrri Makanan/minuman : Kebijakan memberi jaminan bahan baku,membangun infrastruktur diklaster industri,ketersedian listrik dan gas terpenuhi.
Textile/produk tektile : Kebijakan restrukrisasi permesinan pada 149 perusahan,pelatihan tenaga kerja baru, jaminan suplai listrik PLN.
Alas kaki dan sepatu : Kebijakan meyediakan bahan baku kulit,membatasi ekport bahan baku kulit, dan mempermudah bahan baku kulit.
Furniture : Kebijakan Pengamanan pasokan bahan baku kayu/rotan,melarang ekport kayu/rotan,mengembangkan pusat desain furniture kayu/rotan.
Petrokimia : Kebijakan mengoperasikan lagiPT Polytama,peyedia bahan baku polipropilen dan politien,meyediakan pasokan minyak dan gas 2000 MMSCFD.
IKM : : Kebijakan Restrukrisasi permesinan IKM, menumbuhkan wira usaha baru,membuat one village on produk(OVOP) untuk pangan,sandang,kerajinan.KONTAN Jumat,09 September 2011 dani prasetya.