Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Eddy Kuntadi mengatakan pertumbuhan investasi di DKI Jakarta sepanjang 2009 bergerak positif, dengan nilai investasi mencapai Rp64,79 triliun.
Jumlah tersebut melampaui target awal yang ditetapkan sebesar Rp46 triliun.
"Diharapkan tahun ini juga akan postif dan dapat melampaui target lagi," ujarnya di Jakara, Kamis (10/6).
Menurut Eddy, investasi tersebut untuk pembangunan infrastruktur di Jakarta, di antaranya infrastruktur transportasi logistik, pusat logistik wilayah, kawasan ekonomi khusus (KEK) di Marunda serta pelabuhan Ali Sadikin di Pantai Marunda.
"Namun, untuk mewujudkan Jakarta Services City masih dibutuhkan dana investasi mencapai Rp243 triliun," katanya.
Perekonomian DKI pada 2010 diperkirakan dapat tumbuh di atas 6%, yaitu sekitar 6,8%. Ia menuturkan, perdagangan internasional (ekspor impor) Indonesia, sebagian besar atau sekitar 60% masih melalui Jakarta, terutama melalui pelabuhan Tanjung Priok.
Ekspor DKI Jakarta pada 2010 diperkirakan sebesar US$10,57 miliar. Sampai dengan Maret tahun ini, realisasi ekpsor DKI Jakarta telah mencapai US$3,24 miliar (sekitar Rp29 triliun).
"Mengalami peningkatan 16,67% dibanding nilai ekspor Februari 2010 yang hanya US$2,76 miliar," katanya.
Sementara untuk nilai impor, lanjut Eddy, sampai Maret 2010, naik sebesar 13,53% atau sebesar US$5,32 miliar dibanding nilai impor Februari 2010 sebesar US$4,5 miliar. Nilai tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009, impor Maret 2010 juga lebih tinggi hingga 50,6%. "Pencapaian nilai impor didapat dari nilai impor melalui kawasan berikat sebesar US$902,53 juta, dan di luar kawasan berikat senilai US$4,42 miliar," katanya.