Keenam unit mesin produk perusahaan asal Jepang yang berdiri 1908 itu terdiri empat varian mesin jahit yaitu LS 2125, BM 2600, Innovis 30, Innovis I.
Kemudian dua unit mesin bordir Innovis 90E dan PR 620, satu unit mesin obras 3034D serta gabungan mesin jahit, obras dan bordit Innovis 900.
Direktur PT Brother International Sales Indonesia Yuichi Suzuki menegaskan pasca peringatan 100 tahun berdirinya Brother International, kini manajemen tetap berupaya untuk mempertahankan diri sebagai penguasa pasar produk mesin jahit dunia dengan mengeluarkan sejumlah produk baru.
“Dari delapan produk itu, ada dua produk yang menjadi andalan yaitu mesin jahit Innovis I dan mesin bordir PR 620. Harapannya dengan dua produk baru yang diluncurkan pada awal tahun ini bisa diterima pasar Indonesia khususnya Jatim yang sangat potensial,” kata Suzuki kepada pers hari ini.
Dia menerangkan hingga kini pihaknya masih menjadi penguasa pasar produk mesin jahit secara dunia dengan market share sebesar 25%.
Secara detail, lanjut dia, pengusahaan pasar produk mesin jahit secara dunia itu terdistribusi terbesar di eropa sebesar 34,9%, pasar Amerika berkontribusi 33,2%, pasar Jepang berkontribusi 16,9%. sisanya pasar Asia berkontribusi 15%.
“Harapannya penjualan produk di Indonesia bisa meningkat, sehingga tetap dapat menguasai market share mesin jahit sebesar 25% . Potensi itu salah satunya diharapkan dapat disumbang dari penjualan di Jawa Timur,” katanya tanpa merinci detail target jumlah penjualan.
Suzuki menegaskan pihaknya pada 2009 telah membukkan pendapatan sebesar US$5 miliar atau setara Yen 482,2 miliar. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan hasil pendapatan pada 2008 sebesar Yen 566,4 miliar.