Anggota komisi VII DPR Satya W Yudha mengatakan ketegasan dan transparansi perlu dilkukan PLN agar tidak menimbulkan ketidakadilan pada jenis industri yang sama seperti yang dikeluhkan pada saat pemberlakukan capping,'ujar Satya,kemarin.
Lebih lanjut dia juga menyarankan PLN patut memperhatikan pula pertimbangan pada saat beban puncak untuk tarif indusri,dimana tarif multiguna dan daya maksimal telah dihapus.
Secara terpisah Direktur Bisnis dan manejemen Resiko PLN Murtaqqi syamsuddin mengatakan perencanaan penurunan tarif untuk industri pada waktu tertentu hingga 20% belum diputuskan skema dan kapan pelaksanaannya.
Ini masih proses pembicaraan.Prinsipnya PLN berharap ada pergeseran pemakaian dari waktu waktu beban puncak ke waktu malam hari antara jam 7 pagi.Ini perlu Excercise supaya ada efisiensi di PLN dan di Industri yang bisa merespon skema ini.
Menurut dia, saat ini pelanggan industri membayar listrik rata-rata sebesar Rp730/kWh selama 24 jam.Dengan aturan baru tersebut, nanti tarif pada kurun waktu 8 jam itu bisa jadi hanya sekitar Rp.550/kWh
PLN menilai penurunan tarif tersebut dilakukan untu mendorong industri agar mampu melakukan efisiensi secara besar besaran dengan cara menggeser jam kerja mereka.Hal ini juga sekaligus memberikan kesempatan kepada tenaga kerja untuk memperoleh penghasilan lebih baik karena bekerja pada malam hari seharus mendapatkan upah tambahan.
Biaya produksi
Direktur Utama PLN Dahlan Iskan sebelumnya mengaku tengah prihatin melihat kenaikan harga minyak mentah dunia yang sangat mengkhawatirkan.Karena itu, rencana penurunan tarif ini antara lain juga sebagai bentuk antisipasi PLN untuk menekan biaya produksi listik yang menggunakan bahan bakar minyak.
Jika rencana penurunan tarif tengah malam itu benar diberlakukan,Dahlan berharap industri dapat mengurangi pemakaian listrik pada waktu senja hari,kalau perlu menghentikan sama sekali aktifitas mereka,diganti berproduksi pad malam hari.Dahlan melihat industri lebih senang menaikan upah buruh pada malam hari asal tarif listrik murah dari pada menghemat ongkos buruh tetapi tarif listrik mahal.
Adapun,PLN harus memproduksi listrik 5000 megawatt (MW) lebih banyak pada pukul 22.00 untuk memenuhi beban puncak.PLN menanggung beban yang sangat berat karena untuk beben puncak.PLN menanggung beban puncak itu harus menggunakan bahan bakar minyak."Apalagi jatah gas untuk PLN dikurang terus,"keluh Dahlan.
Bisnis Indonesia.04/03/2011